topmetro.news – Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi pimpin rapat Pendistribusian BBM Biosolar dan LPG 3 Kg Tahun 2022 di Kabupaten Tapanuli Utara. Berlangsung di Sopo Rakyat Rumah Dinas Bupati Tapanuli Utara, Selasa (5/4/2022).
Turut mendampingi Nikson, Staf Ahli Perekonomian dan Pembangunan, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, para Pimpinan Perangkat Daerah, dan camat se-Kabupaten Tapanuli Utara.
Hadir juga PT Pertamina (Sales Area Manager Sibolga, Sales Brands Sibolga dan Servo SBM Sibolga), para pemilik SPBU dan para agen LPG 3 Kg di Tapanuli Utara.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Tapanuli Utara menjelaskan tujuan rapat adalah dalam rangka koordinasi antara Pemkab Taput dengan stakeholders. Dengan tujuan meningkatkan pembinaan dan pengawasan penyaluran BBM Biosolar dan LPG 3 kg di Kabupaten Tapanuli Utara.
“Rapat kita hari ini adalah untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana distribusi BBM Biosolar dan LPG 3 kg dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Tapanuli Utara. Kami pemerintah daerah dan PT Pertamina tentu adalah sebagai alat negara untuk mengakomodir dan menyelesaikan persoalan yang mungkin terjadi di lapangan,” katanya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, sangat penting dalam mengawasi BBM Biosolar dan LPG 3 kg. Hal itu mengingat kuota tersebut adalah milik Pemkab Tapanuli Utara.
“Saudara-saudara pemilik SPBU dan agen LPG adalah distributor di lapangan. Maka dari itu kita harus bersinergi, terbuka satu sama lain. Barangkali ada yang perlu tambah kuota, alasannya apa. Itulah gunanya kita diskusi hari ini,” tutur Bupati Nikson Nababan.
HET LPG
Selanjutnya Bupati Tapanuli Utara menanggapi permasalahan yang dihadapi Camat Parmonangan, Simangumban, dan Garoga. Di mana harga LPG di daerah tersebut melampaui harga eceran tertinggi.
“Infrastruktur sudah kita benahi. Kendaraan roda empat sudah bisa lewat seperti jalan dari Simangumban sudah bisa langsung Muara Tolang. Sudah tuntas pengerasan jalan di sana, tinggal pengaspalannya untuk tahun depan. Begitu juga dari Parmonangan ke Hajoran. Jadi kita harap pangkalan LPG yang bertanggung jawab di sana agar memperhatikan harga LPG. Jangan sampai melampaui harga eceran tertinggi,” tegas Nikson Nababan.
Untuk mengantisipasi kelangkaan dan mencegah gejolak di tengah-tengah masyarakat, Pemkab Taput telah mengusulkan penambahan kuota BBM Biosolar kepada Kepala BPH Migas RI.
“Kita mengharapkan BPH Migas RI dapat merealisasikan usulan tersebut. Sehingga kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Saya juga berharap kepada pemilik SPBU se-Kabupaten Tapanuli Utara agar melayani setiap pembelian BBM Biosolar untuk keperluan khusus transportasi alat berat seperti traktor (untuk mengolah lahan tidur agar produktif), eskavator, dan truk pengangkut pupuk bersubsidi. Dengan membawa surat rekomendasi dari perangkat daerah terkait,” ujar Nikson.
Di akhir arahannya, Bupati Nikson Nababan menyampaikan kepada seluruh pelaku usaha SPBU dan agen LPG 3 kg Tapanuli Utara untuk mendaftarkan seluruh karyawannya agar masuk dalam BPJS Ketenagakerjaan. Karena hal tersebut merupakan penilaian bagi Pemkab Taput.
Dalam kesempatan sebelumnya Sales Area Manager Sibolga Agung Nurhananto Putro menyampaikan bahwa, kuota BBM Biosolar untuk Tapanuli Utara tahun 2022 mengalami penurunan. Sehingga apabila membutuhkan kuota tambahan, Pemkab Taput dapat mengusulkannya ke BPH Migas RI.
penulis | Erris JN
